SEBUAH LUKISANSlem Reogpada kenyataanya kau menghilang dari sepi, luka dan puisi-puisi mawar ini melangkah pada lorong panjang pada kesepian itu. malam yang kau beri tangkai sebelum kita benar-benar dapat terlelap di kamar yang belum kau rapikan adalah doa yang kau pelihara dan kau harapakan ada suara-suara gendang dan bunyi suling yang mengiramakan tentag kedamian. angin takkan serupa wajah wajah para pemimpi dan mugkin nabiwaktu mungkin telah lelah membuat sulaman-sulaman yang di pesan oleh keadaanmu yang memantangkan sunyi dan sepi; sebab waktu kau pahat yang serpihanya kau buat ukiran lagi yang serupa dengan gambar di dinding rumuahmu yang konon katanya dalah mimpimu; aku menjadi ilalang kecil yang tersesat di tengah hutan terbakar luka karena waktu masih mencuri dan memandikan bunga-bunga pada keragu-raguanmuhingga kita berani menjadi dua lukisan manusia yang tersesat pada mimpinya sendiri satunya telanjang dan satunya lagi berkafan;ke esokanya kau menggila telanjang di halaman rumahmu dan kau tanami pohon tapi lebih awal rimbun puisi dari pada pohon yang ku tanam di belakang rumahmu sebelumnya. Hanya menjadi satu tunggu yang meranting membetuk benturan luka pada pada anak cucumu yang syairnya “kau menghilang dari mawarku”;Bandung, 21-12-2012
Home » Slem Reog » Puisi Sebuah Lukisan | Slem Reog
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar